Jumat, 13 Mei 2011

Masa Depan Mirai


Setiap malam, ada seorang anak laki-laki dan anjing yang saling merapatkan tubuh dibawah langit yang tampak dingin. malam natal tiba , diantara keramaian, terlihat sosok keduanya yang tampak berbeda dibanding orang lain. Dari berita yang disiarkan, tak ada tanda-tanda bahwa anak laki-laki itu sedang dicari. Anjing itu mengerti betul kesendirian anak laki-laki itu. Malam ini malam natal, anak seumurannya sedang tertawa bahagia. Apakah anak laki-laki ini tidak mengharapkannya?
Akhirnya, mereka berdua sampai di sebuah pohon cemara yang berada di depan sebuah gereja. Mereka berdua duduk dibawah pohon.
“ibu akan dijemput oleh malaikat, makanya ibu tidak akan takut.” Itulah kata-kata ibu anak laki-laki itu saat dulu terkena penyakit. Anjing itu tahu, itulah yang diimpikan oleh anak laki-laki itu. Bukan hadiah natal, ataupun kehangatan keluarga, tapi anak laki-laki itu menunggu dijemput malaikat. Anak laki-laki itu ingin pergi ke tempat ibu yang disayanginya berada.
Anjing itu berpikir, anak ini terlalu cepat untuk memohon do’a seperti itu. Dalam diam dan dingin, salju turun menutupi mereka berdua. Pandangan  mata anak itu mulai sayu. Anjing itu memeluknya erat. Bagaikan seorang ibu, dia memeluk tubuh anak laki-laki itu.
                Begitu terbangun, ternyata dia berbaring di ranjang. Tapi, kehangatan itu bukan berasal dari si anjing. Anak laki-laki itu telah diamankan oleh panti asuhan. Anak laki-laki itu selamat dari mati kedinginan karena kehangatan tubuh si anjing. Seolah ingin menggantikannya, anjing itu mati dengan wajah yang begitu damai.
“ jangan khawatir lagi ya, mirai. mirai (masa depan), adalah nama yang cocok untukmu. masa depan yang cerah telah menantimu. Inilah hadiah natal dari anjing itu” kata ibu panti.