Selasa, 10 Desember 2013

Dibalik Pengangkatan Soekarno Menjadi Presiden Seumur Hidup

Menurut UUD 1945 pasal 7: “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya, dapat dipilih kembali”. Sedangkan, Sidang Umum MPRS tahun 1963 menetapkan bahwa Presiden Soekarno diangkat sebagai presiden seumur hidup. Keputusan itu dikukuhkan dengan Tap MPRS No. III/MPRS/1963. Ketetapan MPRS tersebut jelas merupakan pelanggaran terhadap UUD 1945. Tetapi pada saat itu, tujuannya adalah menyelamatkan UUD' 45 dan Pancasila. Dahulu alasan pengangkatan presiden seumur hidup yaitu untuk menggagalkan kemenangan PKI dalam pemilu dan mencegah penggantian Pancasila dan UUD 45 dengan paham Komunisme. Seperti yang dipikirkan Mayor Soehardiman sebagai Ketua Umum SOKSI (Serikat Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia). Ia mencemaskan PKI bakal memenangi Pemilu yang akan diselenggarakan pemerintah itu. Lalu PKI akan mendominasi DPR dan MPR, mengganti presiden, menguasai pemerintahan dan akhirnya akan mengganti ideologi Pancasila dengan Komunisme. Menurut analisanya, salah satu cara agar PKI gagal meraih kesempatan tersebut adalah dengan membatalkan pelaksanaan Pemilu. Lebih lanjut ia menyimpulkan Pemilu bisa tidak diperlukan manakala tidak ada pemilihan presiden oleh MPR dan hal itu hanya mungkin apabila presiden yang sudah ada (Sukarno) dikukuhkan sebagai presiden seumur hidup. Presiden Sukarno juga tidak mungkin mengganti ideologi Pancasila, karena ia sendiri penggali Pancasila.

Sabtu, 26 Oktober 2013

Penerapan Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru dan Orde Reformasi

ORDE LAMA
Pada  masa  Orde  lama,  Pancasila  dipahami  berdasarkan  paradigma  yang berkembang pada situasi dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik ideologi. Pada saat  itu  kondisi  politik  dan  keamanan  dalam  negeri  diliputi  oleh  kekacauan  dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana  transisional dari masyarakat  terjajah (inlander) menjadi masyarakat merdeka. Masa orde  lama adalah masa pencarian bentuk  implementasi  Pancasila  terutama  dalam  sistem  kenegaraan.  Pancasila diimplementasikan  dalam  bentuk  yang  berbeda-beda  pada  masa  orde  lama.

Periode  1945-1950
Konstitusi  yang  digunakan  adalah  Pancasila  dan  UUD  1945  yang  presidensil, namun dalam praktek kenegaraan system presidensiil tak dapat diwujudkan. setelah  penjajah  dapat  diusir,  persatuan mulai mendapat  tantangan.  upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan faham komunis oleh PKI melalui pemberontakan di Madiun tahun  1948  dan  oleh DI/TII  yang  akan mendirikan  negara  dengan  dasar  islam.

Periode  1950-1959
penerapan  Pancasila selama  periode  ini  adalah  Pancasila  diarahkan  sebagai  ideology  liberal  yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan. walaupun  dasar  negara  tetap  Pancasila,  tetapi rumusan  sila  keempat  bukan  berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan  suara terbanyak  (voting). Dalam  bidang  politik, demokrasi berjalan  lebih baik dengan  terlaksananya pemilu 1955 yang dianggap paling  demokratis.

Periode  1956-1965
Dikenal  sebagai  periode  demokrasi  terpimpin. Demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai  Pancasila  tetapi  berada  pada  kekuasaan  pribadi  presiden  Soekarno. Terjadilah  berbagai penyimpangan  penafsiran  terhadap  Pancasila  dalam konstitusi.  Akibatnya  Soekarno  menjadi  otoriter,  diangkat  menjadi  presiden seumur  hidup,  politik  konfrontasi,  dan menggabungkan  Nasionalis,  Agama,  dan Komunis,  yang  ternyata  tidak  cocok  bagi NKRI.  Terbukti  adanya  kemerosotan moral  di  sebagian  masyarakat  yang  tidak  lagi  hidup  bersendikan  nilai-nilai Pancasila, dan berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain.
 Dalam mengimplentasikan  Pancasila,  Bung  Karno melakukan  pemahaman Pancasila  dengan  paradigma  yang  disebut  USDEK.  Untuk  memberi  arah perjalanan  bangsa,  beliau  menekankan  pentingnya  memegang  teguh  UUD  45, sosialisme  ala  Indonesia,  demokrasi  terpimpin,  ekonomi  terpimpin  dan kepribadian  nasional.Hasilnya  terjadi  kudeta  PKI  dan  kondisi  ekonomi  yang memprihatinkan.

ORDE BARU
Orde baru berkehendak ingin melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen  sebagai kritik  terhadap orde  lama yang  telah menyimpang  dari Pancasila melalui P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) atau Ekaprasetia Pancakarsa.
Orde Baru berhasil mempertahankan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara sekaligus berhasil mengatasi paham komunis di Indonesia.Akan tetapi, implementasi dan aplikasinya sangat mengecewakan. Beberapa  tahun kemudian kebijakan-kebijakan  yang dikeluarkan  ternyata tidak  sesuai dengan  jiwa Pancasila. Pancasila  ditafsirkan  sesuai  kepentingan  kekuasaan  pemerintah  dan tertutup bagi tafsiran lain. Demokratisasi akhirnya tidak berjalan, dan pelanggaran HAM  terjadi  dimana-mana  yang  dilakukan  oleh  aparat  pemerintah  atau  negara.
Pancasila selama Orde Baru  diarahkan menjadi  ideologi  yang  hanya menguntungkan  satu golongan,  yaitu  loyalitas  tunggal  pada  pemerintah  dan  demi  persatuan  dan kesatuan hak-hak demokrasi dikekang.

ORDE REFORMASI
Eksistensi Pancasila sejauh ini masih banyak dimaknai sebagai konsepsi politik yang substansinya belum mampu diwujudkan secara riil.
Reformasi belum berlansung dengan baik karena Pancasila belum difungsikan secara maksimal sebagaimana mestinya. Banyak masyarakat yang hafal butir-butir Pancasila, tetapi belum memahami makna sesungguhnya.
Berbagai perubahan dilakukan untuk memperbaiki sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara di bawah payung ideologi Pancasila. Namun, faktanya masih banyak masalah sosial-ekonomi yang belum terjawab. Eksistensi dan peranan Pancasila dalam reformasi pun dipertanyakan. Meskipun negara ini masih menjaga suatu konsensus dengan menyatakan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Namun secara faktual, agaknya kita harus mempertanyakannya kembali. Karena saat ini debat tentang masih relevan atau tidaknya Pancasila dijadikan ideologi masih kerap terjadi. Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan mempengaruhi dan menuntun masyarakat. Pancasila tidak lagi populer seperti pada masa lalu. Elit politik dan masyarakat terkesan masa bodoh dalam melakukan implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di era reformasi ini ada gejala Pancasila ikut “terdeskreditkan” sebagai bagian dari pengalaman masa lalu yang buruk. Pancasila ikut disalahkan dan menjadi sebab kehancuran. Orang gamang untuk berbicara Pancasila dan merasa tidak perlu untuk membicarakannya.
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Indonesia M Danial Nafis pada penutupan Kongres I GMPI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin, 3 Maret 2008 bahwa kaum muda yang diharapkan menjadi penerus kepemimpinan bangsa ternyata abai dengan Pancasila. Pernyataan ini didasarkan pada hasil survey yang dilakukan oleh aktivis gerakan nasionalis tersebut pada 2006 bahwa sebanyak 80 persen mahasiswa memilih syariah sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Sebanyak 15,5 persen responden memilih aliran sosialisme dengan berbagai varian sebagai acuan hidup dan hanya 4,5 persen responden yang masih memandang Pancasila tetap layak sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara.
 Eksistensi Pancasila di era reformasi ini mestinya menjadi dasar, acuan atau paradigma baru. Pancasila adalah dasar negara yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam UUD 1945. Tetapi sekarang bangsa ini sering mengenyampingkan Pancasila. Padahal reformasi yang benar justru melaksanakan atau mengamalkan Pancasila untuk kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Mungkin Rezim Reformasi mempunyai cara sendiri mempraktikkan Pancasila. Rezim ini tidak ingin dinilai melakukan indoktrinasi Pancasila dan tidak ingin menjadi seperti dua rezim sebelumnya yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi kekuasaan

Sesungguhnya jika dikatakan bahwa rezim sekarang alergi terhadap Pancasila tidak sepenuhnya benar. Pernyataan tegas dari negara mengenai Pancasila menurut penulis dewasa ini adalah dikeluarkannya ketetapan MPR No XVIII/ MPR /1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No II / MPR / 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya  bPancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai dasar Negara. Pada pasal 1 Ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Dokumen kenegaraan lainnya adalah Peraturan Presiden No 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009. Salah satu kutipan dari dokumen tersebut menyatakan bahwa dalam rangka Strategi Penataan Kembali Indonesia, bangsa Indonesia ke depan perlu secara bersama-sama memastikan Pancasila dan Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 tidak lagi diperdebatkan. Untuk memperkuat pernyataan ini, Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada salah satu bagian pidatonya yang bertajuk "Menata Kembali Kerangka Kehidupan Bernegara Berdasarkan Pancasila" dalam rangka 61 tahun hari lahir Pancasila meminta semua pihak untuk menghentikan perdebatan tentang Pancasila sebagai dasar negara, karena berdasarkan Tap MPR No XVIII /MPR/1998, telah menetapkan secara prinsip Pancasila sebagai dasar negara.
Berdasar uraian di atas menunjukkan bahwa di era reformasi ini elemen masyarakat bangsa tetap menginginkan Pancasila meskipun dalam pemaknaan yang berbeda dari orde sebelumnya. Demikian pula negara atau rezim yang berkuasa tetap menempatkan Pancasila dalam bangunan negara Indonesia. Selanjutnya juga keinginan menjalankan Pancasila ini dalam praktek kehidupan bernegara atau lazim dinyatakan dengan istilah melaksanakan Pancasila. Justru dengan demikian memunculkan masalah yang menarik yaitu bagaimana melaksanakan Pancasila itu dalam kehidupan bernegara ini.

SISI GELAP PELAKSANAAN PANCASILA

Orde lama
·        Sila  keempat  yang  mengutamakan  musyawarah dan mufakat  tidak dapat  dilaksanakan,  sebab  demokrasi  yang  diterapkan  pada tahun 1945-1950 adalah demokrasi parlementer, dimana presiden hanya berfungsi  sebagai kepala negara, sedang  kepala  pemerintahan dipegang  oleh  Perdana  Menteri.  Sistem  ini menyebabkan  tidak  adanya  stabilitas pemerintahan.
·         Sistem pemerintahan tahun 1950-1959  yang  liberal  sehingga  lebih menekankan  hak-hak  individual.
·         Anggota  Konstituante  hasil  pemilu  tidak  dapat menyusun  UUD  seperti  yang  diharapkan.  Hal  ini  menimbulkan  krisis  politik, ekonomi,  dan  keamanan,
·         Periode 1959-1965 menerapkan demokrasi  terpimpin. Demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai  Pancasila  tetapi  berada  pada  kekuasaan  pribadi  presiden  Soekarno.
·         Bung  Karno melakukan  pemahaman Pancasila  dengan  paradigma  yang  disebut  USDEK dan menyebarkan Nasionalis,  Agama,  dan Komunis,
·         ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar egara dengan faham komunis oleh PKI melalui pemberontakan di Madiun tahun  1948  dan  oleh DI/TII  yang  akan mendirikan  egara  dengan  dasar  islam.

Orde baru
·         Presiden Soeharto menjabat selama 32 tahun
·         Terjadi penafsiran sepihak terhadap Pancasila oleh rezim Orde Baru melalui program p4
·         Adanya penindasan ideologis, sehingga orang-orang yang mempunyai gagasan kreatif dan kritis menjadi takut.
·         Adanya penindasan secara fisik seperti pembunuhan terhadap orang di Timor-Timur, Aceh, Irian Jaya, kasus Tanjung Priok, pengrusakan/penghancuran pada kasus 27 Juli dan seterusnya.
·         Perlakuan diskriminasi oleh negara juga dirasakan oleh masyarakat non pribumi (keturunan) dan masyarakat golongan minoritas. Mereka merasa diasingkan, bahkan acapkali mereka hanya dijadikan sebagai kambing hitam jika ada masalah, atau diperas secara ekonomi.
·         Produk hukum Orde Lama, yaitu UU No. 11/PNPS/ 1963 tentang Anti Subversi merupakan salah satu alat yang dipakai penguasa Orde Baru untuk menjerat pi hak-pihak yang dianggap berseberangan dengan pemerintah dengan dalih GPK, PKI, OTB, dan sebagainya. Dalam hal ini hanya masyarakat pembangkang saja yang diposisikan sebagai obyek UU Subversi itu. Sedangkan pihak-pihak yang melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) menjadi bahagian dari sistem pemerintahan Orde Baru.
·         Ditinjau dari segi demokrasi sebagai wujud pelaksanaan Sila IV, rezim Orde Baru justru menghambat proses demokratisasi itu sendiri. Antara lain; dengan proses departaisasi atau pembatasan jumlah partai, pengekangan kebebasan pers, penahanan dan penculikan para aktivis demokrasi, rekayasa politik, kecurangan dalam pemilu, dan sebagainya.
·         Di bidang hukum, penyelesaian kasus yang berkaitan dengan penguasa tidak mencerminkan rasa keadilan, misalnya; kasus Marsinah, kasus Kedung Ombo, kasus Ohee (Irian Jaya), kasus Udin, kasus Jamsostek yang melibatkan pejabat negara, dan lain-lain.

Orde reformasi
·         Masih relevan atau tidaknya Pancasila dijadikan ideologi masih kerap terjadi.
·         Para elite politik cenderung hanya memanfaatkan gelombang reformasi ini guna meraih kekuasaan sehingga tidak mengherankan apabila banyak terjadi perbenturan kepentingan politik. Berbagai gerakan muncul disertai dengan akibat tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan. Banyaknya korban jiwa dari anak-anak bangsa dan rakyat kecil yang tidak berdosa merupakan dampak dari benturan kepentingan politik. Tragedi “amuk masa” di Jakarta, Tangerang, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, serta daerah-daerah lainnya merupakan bukti mahalnya sebuah perubahan.
·         Pemerintah Kurang konsisten terhadap penegakan hokum
·         Dalam bidang socsal budaya, di satu sisi kebebasan berbicara, bersikap dan bertindak sehingga memacu kretifitas. Namun, di sisi lain menimbulkan semangat primordialisme
·         Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan adanya konflik di beberapa daerah
·         Orde reformasi telah berganti-ganti presiden secara singkat.

Sabtu, 25 Mei 2013

Nyanyian

Aku keluar tanpa berpamitan pada seorang pun. Lagipula berpamitan kepada siapa? Seorang refa andira yang memutuskan tinggal sendiri di surabaya setelah orang tuanya bercerai tidak punya lagi seseorang yang akan mencarinya kemanapun ia. Papa aja di bandung, mama malah tinggal di amerika. Bodoh amat. Masak mau telpon tiap kali keluar.
Aku melewati pagar setinggi 1 meter di depanku dengan mudah. Seperti biasa, aku tak mau repot-repot melewati gerbang depan rumah putri, sahabat kecilku. Dialah alasanku untuk tetap tinggal disini.

“malam, princess” aku menepuk pundak belakang putri yang sedang menonton tv.

“refa. kan udah kubilang jangan manggil aku princess. Putri tau” omelnya.
Padahal, dari awal aku tau kalau princess itu artinya putri, aku udah manggil dia gitu. Akhirnya aku duduk di sofa sebelah putri dengan tampang biasa-biasa saja dan setelah memutuskan untuk tetap mengulangi manggil princess lain kali. Semata-mata itu karena iseng, bukan hal yang masuk tindak pidana, dan karna itu panggilan kesayanganku buat dia.

“namamu kan putri. Putri adalah princess. Princess is putri. Lagian kamu kan emang kayak princess. Feminim, lembut dan gampang tersentuh.sekarang aja kamu lagi nangis Cuma gara-gara liat film doang. Film apa sih?” aku mengambil tisu dan mengusap air mata di pipi putri. Entah kenapa, setiap menangis, Putri selalu membiarkan air matanya berceceran kemana-mana hingga aku datang mengusapnya bagai pekerjaan terhormat setara sekretaris kepresidenan. Sampai-sampai aku hafal dimana tempat persediaan tisu ketika di tisu di meja habis. Hafal harga tisu di toko sebelah jika tisu di rumah habis dan hafal harga tisu di blok lain jika tisu di toko sebelah out of stock.

“enggak liat aku liat Heart? dan kamu datang buat ngerusak endingnya” jawab putri.

“ih, itu kan film udah dari dulu masih diliatin”

“itu salah satu film favoritku. Masak kamu lupa sih?”

“iya-iya, sorry deh. Lagian kamu kan punya banyak film favorit. Kayaknya semua film itu favorit kamu, karnea sering banget kan kamu nangis gara-gara film” timpalku.

“ye. Mana ada, film favoritku  itu, heart, titanic, 3 idiot, crazy litlle thing called love, kimi ni todoke, i give my first love to you, taiyo no uta. Dan.. em,apa ya”

“tuh kan, kamu sendiri aja lupa semua film favorit kamu. Rata-rata semua kamu senengin“ jawabku. Putri berpikir sejenak memikirkan kataku.

“yah, mungkin kmu benar,fa”


“eh, malam ini aku nginep di rumahmu ya?”

“oke, yuk ke kamar,tidur”

“leh, tunggu. Ini kan masih jam 9 put”

“kamu kan tau aku selalu tidur jam 9 di hari biasa. Udah ah, ayo cepet ganti baju”

“yaah, enggak asik ah” jawabku. Walaupun begitu, aku mengikuti putri berjalan ke kamar. Memakai piyamaku yang memang aku tinggal di rumah putri dan beranjak ke atas kasur. Seperti biasa, putri memutar lagu sebelum tidur. Kali ini irwansyah-perempuanku mengalun indah.

''turn off, dear. I will sing it for u”  kataku. Lagu-lagunya irwansyah selalu bisa aku nyanyikan.

“alright. Ngurangi radasi hp. arigatou”
Putri mulai memosisikan badan. dia enggak keberatan aku nyanyi untuknya karna suaraku emang bagus. Kita berdua sudah cinta sama dunia musik apalagi nyanyi. Aku mulai menyanyikan lagu saat putri terbaring di sampingku. Dan saat Putri benar-benar terlelap, aku berhenti. Membelai rambutnya, memeluknya, dan memegang tangannya hingga aku tertidur. Aku menikmati jari-jari lembutnya dan senang bisa berpura-pura memilikinya untuk satu malam ini
***
Saat aku membuka jendela di pagi hari, aku silau dengan sinar matahari pagi. Bukan karena aku bangun kesiangan, tapi karna pagi ini pagi yang cerah. Mungkin ini pertanda bahwa hari ini hari yang baik untuk memulai lingkungan baru. Yah, hari ini adalah hari pertama aku dan putri masuk kuliah di institut kesenian. Sudah ditebak kita berdua mengambil seni musik kesukaan kami.

Saat masuk kelas semua orang sudah ramai, ada yang bermain gitar, biola, ada juga yang menyanyi. Terbawa suasana, aku dan putri tergoda untuk menyanyi. Kami mencari tempat duduk dan mulai menyanyi kan lagu sampai menutup mata milik acha septriasa. Putri mulai dg bait pertama.

Embun di pagi buta..
menyebarkan bau basah
detik demi detik inipun, inikah saat ku pergi

Dan tiba-tiba seseorang dari arah jam 7 mengiringi lagu itu dengan gitar. Jadilah pagi itu menjadi pagi mereka berdua
***
Siapa sangka nyanyian bisa memberikan sesuatu yang abadi? Dan itulah yang terjadi dengan Putri dan Rafael, cowok yang menjadi pengiring lagu yang dinyanyikan putri pada hari pertama kami masuk kuliah. Rafael sudah berhasil mengambil hati Putri. Dan, pagi itu cinta mereka menjadi nyata sekali.

“Apaan nih” sahut putri ketika aku baru saja duduk. Putri menemukan coklat Delfi rasa milk kesukaannya dalam ukuran besar di laci mejanya pagi itu. Oke, bukan masalah. Itu cuma coklat yang biasanya juga diborong putri dimanapun ia menemukan coklat itu. Tapi, yang membuat dadaku terasa nyeri adalah kartu ucapan bergambar gitar dan microphone. Serat tulisan berbunyi

i haven’t sleep at all in days
It been so long since we play music togheter
I jxt dunno what im doing but i know that  u r driving me crazy
***
“cinta, cinta, cinta.. aku jatuh cinta.. dan seterusnya rasa itu slalu terjadi dan tak pernah berkurang. hatiku hanya untuk dirimu aku bahagia hanya bila kamu bahagia”

Lagu itu terus mengiang di pikiranku bahkan ketika mp3 ku sudah berganti dengan lagu yang lain. rasa itu ada dan begitu nyata sekarang. Hanya saja aku salah dengan memberikan perasaan itu untuk sahabat cewekku sendiri. Menyalahi kodrat yang ditentukan tuhan.

Bagi putri, aku adalah sahabat cewek atau kakak perempuan yang selalu melindunginya. Tapi tidak bagiku, putri lebih dari itu.Putri adalah belahan jiwa. Cinta terlarang itu aku  rasakan lama sekali dan tak berniat mencoba menghilangkan perasaan itu bahkan untuk sekarang.

Sekarang, sekarang tak ada lagi malam berdua di teras rumah putri dengan coffemilk buatannya. Dan aku masih tetap bikin coffemilk sendiri walau g ada putri. enggak ada nonton film bareng atau pajamas party. Tapi, perasaanku enggak berubah. Kenangan itu ada, dan aku menyimpannya dalam dada. Dengan sedikit rasa senang dan kebanyakan ngilu di hati.

aku membawa coffemilkq dari dapur. Kali ini ke taman belakang rumahku sendiri. Yah, sendiri. Keheningan malam menyergapku, membawaku mengalun ke nada yang menyayat hati. Mengingat yang telah terjadi. aku tau, enggak ada yang bisa kulakukan selain membiarkan putri menjalani hari-harinya bersama Rafael. Cinta pertamanya setelah belasan tahun tak ada yang benar-benar mengisi hatinya. Sebenernya mungkin putri tak lebih beruntung daripada aku. Aku sudah menemukan seseorang yang menjadi gravitasi hidupku sudah sekian lama. Tapi apa bedanya. Aku belum menyatakan cintaku dan mungkin tak akan pernah tersampaikan. Bolehkah aku terbang jika aku tak punya sayap? Bahkan jika aku burung pun, putri akan menjadi langit.
***
“Brrmm..Brmmm” suara deru motor menggeram, aku sudah bersiap-siap di garis start. aku menatap Rafael tajam. Tapi Rafael memasang senyum bersahabat. Putri masih berdiri diantara penonton yang melihat kami. Entah bagaimana rasanya melihat pacar dan sahabatnya bertanding bersamaan. Atau biasa saja. Toh, ini hanya balapan liar dan bukan hanya aku dan Rafael saja yang ikut.

“Mulai” aku masih memperhatikan Putri saat permainan dimulai. Aku kalah start dan kulihat Rafael berada di urutan pertama. Tak berapa lama aku melesat mengejar Rafael. Sebentar saja aku bisa mencapainya. Dan ketika ku mencoba mendahuluinya, kudengar teriakan Putri.

“Ayo Rafael..!” sontak aku menoleh kebelakang untuk mencoba melihat ke arah putri. Tapi detik selanjutnya motorku jatuh dengan keras dan aku terhimpit. Lalu gelap,hanya gelap.
***
Putri. Itulah yang aku ingat dan aku lihat pertama kali

“Refa, kamu sudah sadar. Aku minta maaf fa, aku tau kamu jatuh gara-gara aku. Aku tau seharusnya aku dukung kalian berdua. Bukan hanya Rafael. Aku minta maaf”

“kamu enggak perlu minta maaf.aku yang salah”

“kamu enggak salah refa, aku yang salah.”

“enggak. Aku salah karena aku mencintaimu”kataku akhirnya. Putri terdiam. Kaget dan bingung. Aku sudah mengira akan begini jadinya.

“aku tau ini sangat salah. Tapi, memang aku mencintaimu. Bukan sebagai sahabat. Tapi sebagai seseorang yang sangat berarti untukku”
***
“kamu yakin mau pergi ke amerika fa?” putri menanyaiku dan aku mengangguk dengan mantap sekali lagi. aku pegang erat-erat koperku. aku enggak akan membatalkan keputusanku walaupun aku pasti akan merindukan putri.

“yah, disana setidaknya ada mama dan aku tidak perlu malu lagi mengakui kalo aku seorang lesbian, disana aku bisa jadi diriku sendiri”

“kau tak pernah sejauh itu sebelumnya fa”

“kan kamu udah ada Rafael, aku yakin kalian itu true love.dan rafael pasti bisa bahagiain kamu. Aku hanya ingin..” aku lalu meraih wajah putri dan menciumnya. 1 detik. 2 detik. 3 detik. Tapi, kesempatan bisa berciuman dengan putri adalah anugrah yang tak akan pernah kulupakan. Lalu aku pergi  tanpa berkata-kata lagi dan masih dibayangi wajah putri yang kaget setelah berciuman denganku.

Epilog
Aku enggak nyangka ternyata Refa, sahabat cewekku sendiri bisa suka sama aku. Itu sangat mengejutkan bagiku dan yang paling mengejutkan adalah saat tiba-tiba dia menciumku. Oh,oh, jadilah ciuman bestfriend itu. aku malu banget plus malu. tapi mungkin orang-orang di sekitar mengira refa cowok. Soalnya refa selalu berpakaian dengan style cowok.
Bye-bye Refa, aku pasti merindukanmu.

Jumat, 17 Mei 2013

Ibu sakit


“Dea, keluarga kamu nyambangi kamu loh dari tadi”  kata mbak dewi, senior kamarku.
“astagfirullah” aku kaget. Tanpa  basa- basi lagi aku layangkan kakiku secepat burung ke ruang tunggu kunjungan
***
“kemana aja kamu dik, kak anna udah nunggu dari tadi “ ujar kak anna, kakakku satu-satunya.
“afwan,kak. Suara spionnya g kedengeran”
“memang kenapa sih kok wali santri enggak boleh masuk ke pondok”
“nggak ngerti,kak. Katanya sih sungkan, takut ganggu keamanan. enggak ngerti deh kak”
“aneh-aneh aja”
“kenapa kak anna kesini lebih cepat”
“itu, ibu sakit. Minta kamu pulang”
“apa? Ibu sakit? Sakit apa kak?”
“demam dik”
“kalau begitu ayo kita minta izin dulu ke pengasuh pondok”
“baiklah”
***
“......... begitulah neng” kak anna panjang lebar menjelaskan alasanku izin pulang”
“kamu diniyah kelas berapa?” tanya neng hanif kepadaku
“kelas 2 ula,neng” jawabku
“hmmm, besok kelas 2 ula hafalan imrithi dari awal bab ya?”
“inggih,neng”
“jangan pulang dulu, kalau bisa hari jum’at saja klo libur diniyah” kami berdua hanya diam lalu mohon diri keluar
***
Hari jum’at. Kak annna datang menjemput. Dikarenakan neng hanif tidak ada, Kami pun menuju pengasuh pondok yang lain. neng  nanik.

“neng naniknya ada mbak?” tanyaku
“oh, masih sare. Mohon ditunggu”
kami menunggu lama. 1 jam, 2 jam tak kunjung keluar. Dan akhirnya,.,
“monggo. Monggo. Mau izin pulang?” tanya neng nanik ramah.
“inggih neng”
“kenapa?”
“ibu sakit”
“rumahnya dimana?”
“pasuruan neng”
“oh,pasuruan. Disini-sini saja. Baiklah. Tapi cuma 2 hari saja pulangnya. Minggu sore atau senin pagi-pagi sudah balik lagi ya”
kami pun mendapat perizinan walaupun waktunya sedikit. Tetapi perizinan itu masih belum selesai jika belum dapat surat izin resmi dari ustadzah-ustadzah asrama. Karena wali santri tidak boleh masuk, aku pun sendiri ke kamar ustadzah.
Tok.tok,tok..
“assalamualaikum ustadzah” aku mengetuk lagi pintu yang belum terbuka juga.
“afwan mbak, ustadzah tadi kayaknya masih ke koperasi” ujar salah seorang mbak yang kebetulan lewat. Aku pun menunggu lagi.
***
“oh,pulang ya”
“inggih, ustadzah”
“berapa hari”
“2 hari”
“wah, itu terlalu lama. 1 hari saja ya”
“terserah pun”
“kenapa mau pulang dea”
“ibu sakit,ustadzah”
“g loro-loroan kan”
“nggeh mboten tho ustadzah”
“mungkin, cuma alasan. Ya sudah, dengan siapa pulang?”
“dengan kakak saya”
“perempuan?”
“inggih”
“ini surat izinnya. Ati-ati loh. Ojok macem-macem di jalan”
“inggih ustadzah”
***
Dirumah, entah kenapa banyak orang berkumpul.

“loh, pak. Ada apa? Rumah kok ramai”
”ibumu,dea. Ibumu udah nggak ada”
“ibu?” aku berlari menuju dalam rumah. Aku menangis disamping tubuh ibu yang tak bernyawa. Andai saja aku bisa lebih cepat. Aku pasti bisa menemui ibu untuk yang terakhir.
“lagipula, kalian kemana saja. Kok lama nduk?  ” dari kemaren- kemaren disuruh pulang juga kamu enggak bisa,dea” tanya bapak
“perizinannya seret pak, nunggu lama”
“nunggu di ruang tunggunya juga lama” timpal kak anna
“ibumu tadi pengen ketemu, sayang kamu kurang cepat” kata bapak. enggak tau ah. gelap.

Sabtu, 04 Mei 2013

Rumahku Surgaku



Sering setelah bersih – bersih rumah saya berpikir kenapa rumah ini tidak bisa terlihat benar-benar rapi? hmmm. Sudahlah. Itu kan rumah ortu. Nanti, ketika saya punya rumah sendiri,saya harus bisa tuh bikin rumahku kelihatan rapi. Apa saja hal yang dibutuhkan untuk menjaga rumah agar terlihat rapi?

1. Tempat sampah. Hal kecil yang praktis tapi penting banget karena sampah selalu diproduksi tiap hari. Harus punya banyakk nih, di depan dan belakang rumah, di dapur, sebelah kamar mandi, hingga tempat sampah kering untuk di kamar dan ruang keluarga. Jadi,  enggak perlu males-males ke belakang untuk buang sampah, tempat sampah bisa ditemukan di kamar.

2. Lemari box. Penting nih buat nyimpen arsip sampai kertas-kertas  yang jarang dipakai atau yang tidak bisa dibuang seperti mungkin bisa berguna suatu hari atau kertas-kertas yang mengandung lafal Allah.

3. Tempat kerudung. karena saya jilbaber, harus punya tempat gantung khusus jilbab supaya tetap rapi dan tidak kusut. Butuh paling tidak dua gantungan. satu untuk jilbab yang belum dipakai, satunya lagi untuk yang sudah dipakai tapi masih bisa dipakai lagi.

4. Lemari khusus untuk peralatan kamar mandi,stok sabun dan kawan-kawannya, handuk kering, hingga pembersih kamar mandi.Bisa juga untuk menyimpan detergen,pembersih ruangan, dan sabun cuci piring. Pengennya sih,punya ruangan khusus buat itu, supaya ada area kering pembatas antara kamar mandi dan ruangan rumah. Apalgi kalau kamar mandi di dalam kamar. Walaupun g lingkaran  kayak nih gambar. Yang merah kamar mandi, orange ruangan khusus, biru kamar tidur.





5. Keset. haha, yang satu ini juga butuh banyak, di depan pintu depan, pintu belakang, di depan kamar mandi, tempat wudhu dan di depan musola.

6.Tempat pensil. Ini butuh sesuai jumlah meja kerja. Karena kalau anak-anak sudah mulai sekolah, pasti alat tulisnya banyak dan kadang-kadang juga ditaruh sembarangan aja di meja. Supaya mereka enggak naruh sembarangan, harus punya tempat pensil diatas  meja-meja. Ini juga berguna kalau sewaktu-waktu butuh alat tulis.

7. Gantungan pakaian. Yang di dinding, yang digatung pake hanger. Buat anak kecil memang lebih bagus yang langsung digantung karna lebih praktis.

8. Rak buku. Saya lebih milih ini daripada meja belajar karena saya sendiripun lebih suka belajar sambil tiduran, lagipula kalau ada mejanya, suka naruh buku sembarangan. kalau bisa punya rak buku yang bersekat – sekat. Atau kalau tidak beli penyangga buku yang banyak.

9. Tempat khusus buat tas. Mulai dari tas yang jarang dipakai, perlu tempat khusus, sampai koleksi tas yang bergantian dipakai. Kalau tas tangan lebih baik tempatnya juga gantung, mungkin kayak coat gitu. kalau tas ransel atau tas laptop enaknya ditaruh dimana ya? box? rak bawah?

10. Rak sepatu. Kalau sepatu dan sandal yang biasa dipakai, bisa ditaruh di rak. Yang jarang dipakai seperti sepatu putih atau widget, bisa ditaruh di lemari yang punya ventilasi banyak.

11. Box kaos kaki. Ada sepatu,ada kaos kaki. Ini juga butuh box tersendiri, lebih baik beli lemari berlaci- laci yang besar.  Untuk kaos kaki, alat semir, dll. Bisa ditaruh di samping rak sepatu kan.

12. Tempat khusus kepingan DVD. Yang rak DVD supaya rapi dan enggak tertindih. Box DVD juga boleh untuk CD files dan ditaruh di meja kerja.

13. Box2 kecil untuk  koleksi bros dan pernak- pernik, mangkuk kecil untuk tempat peniti dan dom bundel. Semua ini bisa ditaruh di rak khusus bersama dengan alat-alat kosmetik.

14. Rak dan box obat.

15. Tempat payung dan sapu.

16. Tempat topi, sabuk, dasi. Beli coat lagi deh.

17. Box mainan dan rak mainan. Bisa juga laci-laci untuk permainan kartu,monopoli, dsb.

18. Toples-toples  dan box plastik untuk bumbu dapur. Jangan lupa disimpan di rak dapur.

19.  Lemari khusus menyimpan peralatan dapur seperti panci besar, peralatan minum teh jepang, termos,blender,dll. Dan ada juga rak untuk menyimpan peralatan makan minum yang biasa dipakai.

20. lemari khusus buat  nyimpen persediaan bahan makanan hingga rak untuk nyimpen toples makanan ringan, trus juga kulkas pastinya untuk nyimpen bahan makanan yang harus tetap segar,

21. garasi tersendiri untuk nyimpen sepeda

22. tempat jemur handuk

23. lemari pakaian yang punya banyak sekat dan gantungan baju.

24. box khusus untuk menyimpan persediaan alat tulis seperti pulpen,pensil,isi pensil, isi staples, selotip, klip,lem,dll.

25. lemari dan laci untuk menyimpan perkakas seperti palu, obeng, paku, kabel, lampu neon, senter, baterei,dll.

 26. tembikar untuk baju-baju kotor, ditaruh di tiap kamar dan tiap kamar mandi.

27. apa lagi ya
28. tolong kasih saran, hehe.

Emang butuh biaya sih buat itu semua tapi yang penting rapi, bukan mewah, bukan maksud bermewah-mewahan tapi memudahkan diri sendiri ya enggak apa-apa kan. Mangkanya saya harus jadi wanita karir biar kehidupan pribadi juga tercukupi. Walaupun jadi ibu rumah tangga asyik juga sih. karena saya suka bersih-bersih rumah kecuali nyetrika. so, keep ur house clean..!!!

Dear, Rinda


Hai, Rinda. Apa kabar? Aku Rafi. Ingat?

nomor asing itu muncul di layar hpku dengan membawa pesan saat hujan mengguyur di tengah siang. Segera kubalas.

Maaf, kmu siapa?aku enggak ingat punya teman namanya Rafi.

Beneran enggak inget? Ternyata emang kenangan tentangku enggak membekas sama sekali ya, harusnya aku tau klo kamu bakalan lupa sama aku.

Apaan sih ini anak? kenangan apa coba? aku mencoba mengingat lagi. Rafi. Dari TK sampai sekarang aku tidak punya teman yang namanya Rafi.

Sumpaaaaaahhhh. ini sapa? Rafi siapa? Kenangan apa? Maaf klo aku enggak inget tapi aku baneran enggak tau.

Aku Rafi. Ingat itu. Seharusnya dari namaku aja kamu sudah tau siapa aku. Jadi, aku simpulkan kalau kamu memang bener-bener sudah ngelupain aku. Kalau kamu enggak inget, ya udah lebih baik kamu enggak perlu tau dan enggak perlu kamu inget-inget lagi biar kamu enggak nyesel sudah ngelupain seorang Rafi yang menunggumu dalam diam. Tapi, walaupun kamu tidak bisa mengingatku yang dulu, selalu ingatlah aku mulai sekarang.

Hei, jika dari nama  saja seharusnya aku sudah kenal, berarti aku punya kenangan kuat dengannya. Tapi apa? aku mulai sebal sekaligus penasaran.

Gini yah, aku paling enggak suka keadaan kayak gini. Kamu siapa? Kita kenal dimana? Jawab jujur dan enggak usah berbelit – belit.

Ternyata kamu benar-benar sudah melupakanku sama sekali. Aku kecewa. dan  jangan buat aku lebih kecewa jika aku memberitahumu tentangku dan kenangan kita tapi kamu masih tetap tidak ingat. Tak apa jika kamu tak bisa mengingatku karena aku tau kenangan kita terlalu singkat dan sudah sekian lama. Tapi aku tetap ingin dekat denganmu dan tak ingin mengatakan apa-apa lagi soal kita di masa lalu karena itu hanya akan membuatku sakit.

Ealah plis, aku pengen mengingatmu lagi.

Percuma. Kamu tuh emang cuma tau namaku aja. Tapi, aku tau kamu, bahkan lebih dari itu. Kamu kenangan termanis. Seperit namamu. Marinda. dan akan tetap jadi kenangan yang manis andai saja kamu tidak melupakanku. Hari itu hujan, seperti sekarang. dan setiap hujan turun, aku tersiksa oleh rindu. aku selalu takut kamu lupa sama aku setiap kali aku pengen sms kamu. dan aku enggak tau harus  ngomong apa setelah sekian lama tidak bertemu. 

Aku menyerah, mungkin ini cuma anak iseng. Tapi ceritanya tentang hujan itu mengingatkanku pada Ryan. seperti Rafi, aku selalu merindukan Ryan setiap hujan turun. Tapi Rafi bukan Ryan dan itulah kecewaku.

Tak bisa kulupa, saat-saat indah bersamamu, semua cerita, mungkin kini hanya tinggal kenangan. Kau tak disini, aku pun telah kau hapus dari hidupmu. Lupakan saja diriku untuk selama-lamanya. tidurlah malam ini dengan segenap rasa. aku harap kamu memimpikanku untuk terakhir kalinya. Bangunlah nanti dengan hati tersenyum. kini tibalah saatnya  kita harus berpisah. Dari yang akan selalu mengingat hari ini. Sabtu, 19 nov 2011. Rafi

Sms rafi datang tepat saat aku meraih bantalku untuk tidur. Huuft. benar enggak ya yang di omongin rafi itu? Kenapa aku tidak ingat sama sekali tentang dia. Tapi, aku tidak mau menyakiti perasaan Rafi sekalipun aku tidak ingat pernah mengenalnya.

Jelaslah aku akan melupakanmu, aku kan emang enggak kenal sama kamu.

Sebenarnya kamu kenal aku. Tapi kamu enggak inget aja. ironis. padahal aku slalu mengingatmu bahkan sampe menyukaimu sejak pertama kali bertemu. Tapi kamu ingat namaku aja enggak. Mencoba mengingatku pun enggak. enggak apa-apa kalau kamu pengen nganggap aku enggak ada, ngelupain aku. Tapi bagiku tak mudah melupakan seseorang yang sudah aku sukai selama 3 tahun. Beri aku waktu untuk perlahan menjauhimu. Setidaknya izinkan aku melihatmu dari depan, bukan dari belakang lagi. Aku pengen jadi tamanmu walaupun itu  singkat dan aku mau enggak mau harus hilang darimu
.
Oke, tapi aku aja enggak merasa pernah bertemu kamu, kita berteman kayak apa?

Hey, emang kalau berteman itu harus ketemu dulu? Di fb aja enggak perlu. Lagipula, ingat, kita pernah bertemu 3 tahun yang lalu. aku cuma mau berbagi masalahku saja denganmu. karena makin lama, masalah yang terjadi lebih berat dan aku butuh kamu.

Nah yang aku bingung, aku enggak pernh kenal sama kamu. Dan rafi. aku enggak pernah dengar nama itu. kamu salah kali,bukan rinda aku.

Aku tau banyak tentangmu, kamu marinda rosita sari. Anak smanika. rumahmu di tarik. Kamu anak tunggal. setiap hari diantar ke sekolah sama ortu. Rambutmu pirang. Suka pakai bando. hpmu baru ganti. dan banyak lagi. Sekarang kamu percaya kalau aku enggak mungkin salah orang kan?

Aku terdiam.itu benar-benar aku. Tapi bagaimana bisa?

Hey, kamu nguntit aku ya?

Emang. Krna aku suka sama kamu, seseorang yang menyukai orang lain selalu pengen tahu tentang org itu. Apapun tentanggmu itu penting buatku.maaf kalau itu ganggu.

He.itu ganggu banget tau. Lebih baik kamu berhenti ngikutin aku deh. sudahlah aku pusing, aku pengen tidur aja.

Oke, selamat malam

.................................................................................................................................................


Selamat pagi Rinda, telahkah kamu bangun dengan tersenyum? Karena matahari tersenyum pada semuanya, pada burung, pada bunga di taman, bahkan pada batu-batu di pinggir jalan. Tersenyumlah. dan kuharap senyum itu untukku juga. 

Pagi itu, lagi-lagi aku menerima sms dari Rafi. dan aku tau Rafi pasti cowok yang romantis. Yah, walaupun cowok romantis dan misterius seperti dia adalah tipe cowok yang aku sukai. Tapi segala tentang cowok romantis mengingatkanku pada cowok romantis lain yang bisa menyanjung hatiku. Menanam bunga – bunga cinta di dalamnya. yang memberiku perasaan terdalam dan setelah itu meninggalkanku tanpa aba – aba dan penjelasan. Ryan.


Sorenya..
My dear Rinda, sore ini, cerah tanpa hujan, walaupun setiap hujan turun aku tersayat oleh rindu,aku selalu menantikannya karena itu akan membuatku mengingatmu. disini,diantara aroma basah hujan dan rasa rindu ,aku terjebak untuk keempat kalinya dalam ruang putih  besar bersama beberapa orang lain mengikuti seminar saham. kata papa aku hrus mulai mengenal hal smacam ini dan aku berangkat deminya. Mungkin yang lain  menikmati keadaan ini. tapi aku tidak. Aku dan saham atau semacam itu bukanlah melodi yang tepat. aku bosan. tapi aku tak ingin mengecewakan papa karena aku tau kecewa itu sakit. aku usir bosan dengan menekuri layar hp, aku tulis puisi ini untukmu.

Kau sedekat nafas
Tapi itu hanya bayangmu
Jiwamu entah dimana
Kutempuh jalan kemana lagi
Sedangkan diujungnya pintu hatimu tertutup
Akupun hanya debu dibalik batu
Tapi karnamu aku menjelma menjadi angin
Menemui siang,pagi dan malammu


Esok paginya aku benar-benar terbangun dengan senyuman. Dan senyumku merekah lagi saat message alert dari hpku berdering dan aku menemukan nama rafi disana.

My dear Rinda,pagi ini aku diundang faiz ke rumahnya. Disana aku menemukan gitar dan mencoba memainkannya. Faiz lihat aku bisa jadi hebat kalau aku sering berlatih dan dia mengijinkanku kerumahnya kapanpun untuk melatih kemampuanku.haha. masak aku bisa jadi hebat? tapi aku senang sekali dan akan terus melatih permainan gitarku. aku memang ingin gitar dari dulu tapi papa tak mengizinkanku karena dirumah sudah ada piano.menurutmu aku cocok jadi musisi atau penyair?

Menurutku musisi dengan  syair lagu puitis cocok untkmu.  enggak tau juga sih.

Sudahlah, lupakan saja! Kata papa aku harus jadi pengusaha agar aku bisa berpikir ke depan. aku tak akan menyalahkan beliau karena dia tidak bisa mengenali nada atau menggubah sebaris sajak. dan aku tau aku memang suka terpaut pada masa lalu dan mengarungi kehidupan seperti air,mengalir apa adanya tanpa rencana. seperti aku yang selama 3 tahun tetap terpaut padamu tanpa rencana pasti untuk mendekatimu.

Mungkin ayahmu hanya ingin mengubah pola pikirmu saja. Tapi cara beliau salah. Lakukan saja kalau kau punya keberanian dan lakukan dengan halus.

Tapi itulah seniman. Masalah seorang seniman adalah kita terlalu terbawa khayal membumbung tinggi ke atas langit sehingga kita jarang menyadari untuk berpijak ke bumi. dan bagiku syair dan melodi adalah bumbu pas pengusir rindu dan kesepian. Salahkah jika aku menjalaninya seperti ini?

Tidak, buktinya untuk punya cita-cita. papamu hanya khawatir. Ngomong saja dulu pasti papamu akan mengrti. It’s ur life.

Ok.Makasih banyak rinda, kamu memang bisa kuandalkan.

Aku tak tahu kenapa aku bisa seakrab itu dan mau menanggapi cerita yang mungkin hanya karangan Rafi saja. Tapi, dalam hati aku percaya  Rafi anak yang baik.
Hari-hari, minggu-minggu, dan bulan-bulan berikutnya Rafi kerap sekali bercerita apapun padaku. Aku tau sekarang kalau dia anak kaku, Hanya mempercayai orang – orang tertentu dan agak kurang pengertian sebenarnya. Tapi dia keren, romantis, pengetahuannya secara umum luas, asyik diajak diskusi, dan mempunyai kharisma kuat. Dia punya suatu cara yang membuatnya tidak akan terlupa.
Hari ini, tanggal 16 november. Hujan sore itu kembali mengingatkanku pada Ryan. Mungkin Rafi akan mengingatku tapi, akankah Ryan begitu?

Dear Rinda, hari ini genap 4 tahun sejak kita bertemu. Aku sangat berterima kasih kamu mau mendengarkan dan mengerti aku. aku puas dan cukup bahagia. Hari ini, seperti 4 tahun yang lalu, hujan, 16 november 2010 hari itu hujan, warung bakso tempatku duduk segera penuh dengan orang yang meneduh dan sekalian makan. Aku tak memerhatikan mereka. Aku tetap menekuri kertas-kertas sajak itu dan membacanya berulang-ulang. lalu saat kubuang kertas itu, kamu memungutnya dan membacanya keras-keras.
Cinta. Cinta adalah sebuah kedalaman rasa. Ibarat seseorang tergores pisau tajam lalu perih, atau saat membuka jendela di pagi hari.
Kau dan aku pun tersenyum dan akhirnya kau menuliskan nomor teleponmu di kertas itu. Itulah awal petualangan kita.
Dan sekarang aku harus pergi dari hidupmu, aku harus ke prancis untuk belajar sastra. terimakasih, karenamu aku bisa meyakinkan papaku akan mimpiku. tapi jika kamu memang peduli padaku, temui aku di bandara. Sekarang sebelum aku pergi.

Aku  tersentak, itu adalah kenanganku dengan Ryan. Mungkinkah Rafi sebenarnya Ryan?
Aku bergegas ganti baju dan menuju bandara. aku terbayang lagi semua yang kuingat tentang Ryan. Rasanya, lama sekali aku sampai ke bandara yang hanya berjarak beberapa kilo lagi dari tempatku. Dan ketika sampai aku tergesa – gesa mencari sosok Ryan. Apa yang aku dapat? Pesawat itu terbang di hadapanku, meninggalkanku deng harapan kosong, penyesalan dalam. aku menangis, terisak, dan tertegun melihat burung besi itu terbang menjauh.
“Rinda.” Seseorang menepuk pundakku dari belakang. Itu Ryan dengan membawa bunga. Dia muncul dihadapanku dengan tersenyum. aku tidak bisa melukiskan perasaanku selain hanya ingin memeluk dia dan tidak ingin melepaskan dia untuk selama-lamanya. Dia adalah my dear Rafi Putra Ar-rayan. 


Kamis, 07 Juni 2012

Tersenyum

mendung di pagi hari 
menyisakan misteri 
dibalik itu aku tahu 
kau tersenyum 
tersenyum miris tepatnya
menanti kegelapan bosan, 
dan awan-awan menyingkir 
aq tak pernah mengerti 
mengapa kau slalu tk sabar
tak sabar menyapanya
menyapa pohon,bunga,tukang sayur, tukang kebun,
dan batu- batu di pinggir jalan itu
mengapa?
mengapa kau slalu berusaha tersenyum?